Minggu, 12 Agustus 2012

HAKEKAT KATA INTEGRITAS...

Integrity atau integritas adalah suatu konsep yang
menunjuk konsistensi antara tindakan dengan  nilai dan prinsip. Dalam etika, integritas diartikan
sebagai kejujuran dan  kebenaran dari tindakan seseorang. Lawan dari
integritas adalah hipocrisy
(hipokrit atau munafik).  Seorang dikatakan “mempunyai integritas” apabila
tindakannya sesuai dengan nilai, keyakinan, dan prinsip yang dipegangnya
(Wikipedia).


We have integrity when what people see is the same as who we say we are. Mudahnya, ciri seorang yang berintegritas ditandai oleh satunya kata dan perbuatan bukan
seorang yang kata-katanya tidak dapat dipegang. Seorang yang mempunyai
integritas bukan tipe manusia  dengan banyak wajah dan penampilan yang disesuaikan dengan motif dan kepentingan pribadinya.

Integritas menjadi karakter kunci bagi
seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang mempunyai integritas akan mendapatkan
kepercayaan (trust) dari
pegawainya. Pimpinan yang berintegritas  dipercayai karena apa yang
menjadi ucapannya juga menjadi  tindakannya.
Dari selancar di internet saya menemukan
ungkapan yang menarik tentang integritas :
“When you are looking at the characteristics on how to build your personal life, first comes integrity; second, motivation; third, capacity; fourth, understanding; fifth, knowledge;and last and least, experience.
Without integrity, motivation is dangerous; without motivation, capacity is impotent; without capacity, understanding is limited; without understanding, knowledge is meaningless; without knowledge, experience is blind.
Experience is easy to provide and quickly put to good use by people with all other qualities.
Make absolute integrity the compass that guides you in everything you do. And surround yourself only with people of flawless integrity.”
(Sumber dari S I N I )

Ungkapan yang saya cetak tebal menurut saya
sangat inspirasional
: Tanpa integritas , motivasi menjadi berbahaya; tanpa motivasi, kapasitas menjadi tak berdaya; tanpa kapasitas, pemahaman menjadi terbatas; tanpa pemahaman pengetahuan tidak ada artinya; tanpa pengetahuan, pengalaman menjadi buta.

Kesimpulannya, integritas adalah kompas yang mengarahkan perilaku seseorang. Integritas adalah gambaran keseluruhan pribadi seseorang (integrity is who you are).
Setelah membaca tentang makna integritas, saya berpendapat kriteria integritas sebagai persyaratan pertama dalam memilih pimpinan, baru berikutnya menyusul syarat kapabilitas intelektual dan manajerial. Semakin banyak tipe manusia dengan integritas yang tinggi akan
menentukan maju mundurnya suatu lembaga dan lebih luas lagi akan menentukan
masa depan suatu Negara. Jika demikian halnya, saya jadi bertanya-tanya kalau
Indonesia sampai saat ini masih berkutat dalam upaya  melepaskan diri dari
jerat korupsi yang sedemikian sistemik, apakah ini ada kaitannya dengan
integritas para pemegang jabatan Negara ya? Di antara begitu banyaknya pemimpin
Negara di kelembagaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, siapa-siapa saja
 yang menunjukkan seorang pemimpin yang berkarakter dan berintegritas
tinggi sehingga mampu menumbuhkankan trust
di hati banyak warga bangsa Indonesia?  Kalau mencari pemimpin yang
berpendidikan tinggi , yang ahli atau pakar di bidangnya tentunya kita tidak
akan kesulitan menemukannya. Indonesia berlimpah dengan sarjana. Magister,
doctor, dan professor setiap tahun juga semakin bertambah jumlahnya. Namun,
siapa pemimpin yang betul-betul berintegritas tentunya tidaklah sebanyak jumlah
para pakar.

Sungguh celaka kalau ternyata pemimpin yang
berintegritas itu sulit ditemukan, dan sebaliknya yang banyak justru tipe sebaliknya yakni tipe hipocricy .
Jika begitu maka Indonesia sungguh-sungguh dalam ancaman bahaya.  Bahaya
yang mengancam ini bukan main-main. Karena pemimpin yang tidak jujur, lebih
mengutamakan kepentingan pribadi , kelompok dan golongan akan cenderung
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Lembaga atau Negara  yang
mengalami krisis  integritas akan mengalami kemerosotan akibat proses pembusukan
dari dalam unsur-unsur organisasi atau Negara itu sendiri.

Saya berdoa agar Indonesia tercinta ini tidak akan menghadapi ancaman
bahaya krisis integritas. Kalau pun kita tidak dapat berharap banyak pada
generasi saat ini, kita masih bisa meletakkan harapan dan impian kita di pundak
generasi mendatang. Kuncinya ada di pendidikan. Nilai-nilai apa yang ditanamkan
di benak generasi mendatang dan teladan apa yang dicontohkan akan membentuk
karakter mereka. Bicara integritas, maka nilai kejujuran dan pentingnya
meletakkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi, kelompok
dan golongan menjadi nilai yang utama. Sudahkah nilai-nilai ini kita tanamkan
dan kita contohkan pada anak-anak Indonesia saat ini ?  Jika belum atau
bahkan yang ditanamkan adalah nilai-nilai yang mengunggulkan dan mengutamakan
kepentingan diri dan kelompoknya sendiri dan yang dicontohkan adalah perilaku
yang tidak konsisten dengan yang diucapkan dan dikotbahkan, maka jangan
berharap akan banyak lahir manusia-manusia berintegritas di bumi Indonesia.
http://sriyuliani.staff.fisip.uns.ac.id/opini/arti-penting-integritas/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar